12th Aug, 2010

Oh Sakitnya…..

Tidak ada kata yang bisa menggambarkan rasa kecewa seseorang terhadap orang yang sudah begitu dekat dengan diri kita. Kata “sakit hati” pun, yang sering digunakan orang untuk mengekspresikan kekecewaannya masih jauh dari cukup untuk menggambarkan betapa sakit, sedih dan marah yang sedang berkecamuk dalam hati.

Kecewa, sakit hati, sedih dan marah adalah “inherent risk” dalam suatu hubungan apapun, apalagi dalam hubungan antara laki2 dan perempuan baik dalam konteks menikah maupun yg masih dalam tahap penjajakan alias belum atau tidak terikat dalam pernikahan. Hukum pernikahan yang dibuat dengan tujuan menjaga keharmonisan lahir-batin, dunia-akhirat sang suami istri masih belum bisa diandalkan untuk menghindari rasa kecewa, sakit hati, sedih dan marah muncul dalam pernikahan. Apalagi bagi mereka yang tidak terikat dalam pernikahan, sama sekali tidak ada hukum yang melindungi hati kita. Sejauh ini, saya belum pernah dengar ada hukum / aturan / undang2 yang mengatur sepasang kekasih. Jadi, jelaslah, kalo hubungan “in-relationship” (pinjem istilahnya facebook) sangatlah rentan dari rasa kecewa, sakit hati, sedih dan marah itu. Namun, seperti yang sudah saya tulis diatas, perasaan yg gak enak itu adalah resiko dari suatu hubungan. Kalo kamu gak siap dengan resiko itu, yaa… jangan berhubungan dengan siapapun, kalo berani ambil resikonya, silahkan berhubungan, tapi akibatnya tanggung sendiri… ;p.

Walaupun kita siap dengan resikonya, tetap aja, kita tidak pernah siap ketika rasa kecewa dan teman-temannya itu datang. Apalagi, ketika kita tidak tau, kesalahan apa yang sudah kita buat sehingga kita dikecewakan dan disakiti hati kita? Tidak ada penjelasan logis dan meyakinkan yang kita terima atas kekecewaan kita dari sang  “bloody partner” (itu istilah saya kalo saya lagi benci sama seseorang, “bloody [nama orangnya]”).  Maka, saya pastikan, rasa kecewa dan sakit hati kita akan lebih berat beribu2 kali. Untung aja, sekarang udah jamannya internet, bukan jaman dulu kala, yang orang boleh sembarangan mengutuk atau jaman Malin Kundang. Kebayang gak sih, kalo kita bisa mengutuk kaya’ gini, “gue sumpahin jadi dinosaurus lo..” hahaha.. kebun binatang harus punya kandang dinosaurus tuh..

Saya jadi kepengen nulis tentang rasa kecewa dan sakit hati ini, karena, hmm well… karena saya juga sedang sakit hati, padahal saya innocent. Tapi, sakit hati saya sih gak penting lah… Selain itu, barusan saya baca tentang lanjutan kasus nya Ariel – Cut Tari, bukan maksudnya mau nambah rame atau ikut2an komentar, tapi saya jadi merasa sedih dengan yg dialami Cut Tari (sama Ariel..? masa bodo’ amat… gak ada pantes2nya dia dibela). Seperti yg tertulis di salah satu media elektronik :  “Cut Tari mengaku tidak dapat mengungkapkan perasaan sedihnya, namun dampak bantahan Ariel itu secara pribadi digambarkan Tari sebagai sesuatu yang luar biasa.” (http://id.omg.yahoo.com/news/cut-tari-bantahan-itu-urusan-ariel-khjx-0000340001.html). See..?? benarkan…Cut Tari susah menggambarkan perasaan sakit hati dan kecewanya sama si Ariel. Atau, contoh satu lagi :  ini kasusnya Ima Risma vs Gary Iskak, di media elektronik menulis pernyataan Risma sbb : “Nggak mau lagi punya urusan sama Gary, kapok! Tahu sifat Gary seperti apa. Nggak mau berurusan lagi sama Gary Iskak. Sekarang di akte Rabiya Putrisyah adalah anak saya, tanpa ada nama Gary. Udahlah saya nggak mau berhubungan sama Gary. Udah selesai, nggak ada apa-apa lagi. Sudah selesai antara saya dan Gary Iskak,” (http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/ima-risma-kapok-berurusan-dengan-gary-iskak.html). Sikap Ima Risma yang tegas2 bilang gak mau ada urusan lagi sama Gary adalah refleksi dari rasa kecewa dan sakit hatinya sama Gary, tapi apakah dengan memutuskan untuk tidak berurusan lagi, langsung menghapuskan rasa kecewa dan sakit hati Ima..? Gak akan… Rasa itu tidak akan hilang dalam sehari, seminggu, sebulan atau bahkan setahun. Karena, ke-2 artis itu dan saya juga tentunya tidak tau kesalahan apa sampai harus tersakiti…? Sampai hati para bloody partner itu menjahati kita, menganiaya perasaan kita (lebay mode on)… :(.

Tapi, ladies… jangan patah semangat, hati boleh kecewa dan sakit, tapi cobalah baca kalimat indah dari Mario Teguh ini :

“Mereka yang menjahati kita itu, sebetulnya tidak ingin berlaku jahat kepada kita. Mereka sedang diperankan oleh Tuhan untuk menjadi penguji keberserahan kita kepada-Nya…. Sabarkanlah diri Anda.
Semua yang terjadi, terjadi atas kehendak Tuhan. Semua yang terjadi, terjadi dengan tujuan untuk memuliakan Anda.
Ingatlah, Keburukan yang menjadikan kita baik, adalah kebaikan
” (Mario Teguh)

atau, jika dada serasa sesak menahan rasa sakit, menangis dan berdoa lah, seperti yang juga dinasihatkan oleh Mario Teguh sbb :

“Bagi hati dan bibir yang tak lagi mampu mengeluh, air mata adalah doa yang paling jujur dan yang paling membebaskanmu. Engkau jiwa kecintaan Tuhan” (Mario Teguh)

Berdoa dan mintalah kepada yang maha kuasa, kekuatan dan keihklasan dalam menerima semua kekecewaan dan sakit hati ini, pasrah dan biarkan Dia yang menentukan apa yang terbaik buat kita. Kata orang, doa orang yang teraniaya dikabulkan oleh Allah SWT. Semoga.

Leave a response

Your response:

Categories