8th Aug, 2010

My power, my pleasure, my pain

You remain my power, my pleasure, my pain…

Malam ini, tiba-tiba aja, aku kepengen dengar lagu Kiss from a Rose-nya Seal. Lagu itu emang lagu lama, nge-top sekitar tahun 1995-an kalo aku gak salah. Kalimat favorit ku dari lagu itu adalah seperti yang tertulis di awal tulisan ini. “You remain my power, my pleasure, my pain…”, dulu  aku terheran2 sama kalimat itu, bagaimana mungkin seseorang atau sesuatu bisa jadi sebuah power, pleasure sekaligus menyebabkan pain..? Sambil berharap, tidak akan pernah merasakan rasa yg seperti ‘nano-nano’ itu.. ;). Namun sekarang sepertinya saya sedang berada dalam that confusing feeling.

My power

Memiliki pendidikan setinggi-tingginya adalah cita-cita ku sejak  masih imut2, tapi dulu tentu aja belum kepikiran sampe jenjang s3, karena blum tau ada jenjang ini heheehe… Makanya, dari kecil permainan favorit ku adalah main guru-guru-an, tentu aja aku yang jadi guru nya… yang lain jadi murid nya… hahaaha.. Sebelum ber’akting’ jadi guru, aku selalu baca atau pelajari dulu setiap pelajaran yg mau aku ajarkan ke ‘murid-murid’ dan senang banget kalo bisa bikin ‘sang murid’ ngerti dengan yg aku ajarin. Mungkin itu sebabnya, aku jadi senang belajar, karena serasa punya ‘power’ dihadapan teman2. Power disini artinya bukan untuk jadi sok pinter apalagi sombong…( ihh.. ya Allah, semoga Kau selalu menjauhkan ku dari kesombongan..), melainkan aku lebih confident kalo ditanya teman2 tentang suatu pelajaran kalo aku udah belajar dulu. Intinya, setiap pengetahuan yang aku punya, adalah my power. Inilah salah satu factor yang membuat ku memutuskan kembali ‘bertapa’ dan keluar dari kenyamanan hidup yang  sudah ku punya untuk melanjutkan sekolah lagi di sini di Melbourne, tempat yang jauh dari keluarga dan teman2 yang ku cintai.. ahh.. what a power that would be..?

My Pleasure

Terlepas dari rasa sepi yang kadang2 ku alami disini, aku sangat menikmati setiap detik aktivitas ku, baik itu yang berkaitan dengan studi maupun yang berkaitan dengan senang2…. hehehe.. prinsip ku dan teman2 disini adalah study hard, having fun harder.. J. Bertemu dengan teman2 baru adalah the exciting moment apalagi dengan teman dari Negara lain, ikut dalam acara2 mereka adalah hal yang paling aku tunggu2. Begitu juga dengan kesibukan dan kerumitan riset ku, harus baca jurnal or buku sampe mata gak bisa lagi membedakan huruf yang satu dengan yang lainnya, sampe otak tidak bisa mencerna arti dari tiap kata yang ku baca saking banyaknya materi yang musti dibaca. Belum lagi masalah nulis, bengong bermenit2 kadang sampe berjam2 untuk menulis satu paragraph di depan laptop ku adalah hobi ku yang baru disini. PD banget kalo ketemu supervisor sambil  ngasih liat tulisan ku untuk di review, di coret2 dan di tambahin kerjaan… hehehe. Konsultasi dengan supervisor adalah salah satu stressing moment, tapi kalo konsultasinya udah selesai… wuaahhh lega nya bukan main… lumayan bisa relax sebentar… (sebentar doanggg…), untuk berikutnya harus ready to rumble lagi dengan riset ku.

My Pain

Dunia ini memang adil, dimana ada kebahagian disitu juga ada penderitaan, ada suka maka pasti ada duka. Aku merasa i’m in pain adalah ketika aku merasa sendiri, jauh dari kehangatan keluarga, gak ada orang yang bisa diajak curhat, gak bisa melakukan hal2 yang biasa jadi agenda rutin ku di Jakarta, misalnya nge-gym , nonton atau sekedar makan siang di sekitar kampus. Kalo sakit dirasain sendiri, no one here taking care of me.  Ditambah lagi, kalo aku pengen ngobrol dengan se-seorang, tapi hp nya gak bisa dihubungi, dengan alasan gak jelas, apakah emang jaringan telponnya yang amburadul atau emang gak mau terima telpon ku karena sibuk dengan sesuatu or seseorang..? Sampe pengen rasanya lempar hp ku ke tembok, kalo gak inget harganya mahal udah hancur berkeping2 tuh hp, jadinya lemparnya cuma ke tempat tidur, cuma nyenggol tembok dikit. Kadang2 aku berpikir, ‘gue lagi ngapain sih disini?’, ‘apa sih yg gue cari?’ atau ‘is this my right decision for being here?’’.

Comfort zone, itu lah yg selalu ku hindari, karena comfort zone bisa membahayakan kita sendiri, membuat kita berhenti berkreasi, menjadikan kita tidak memiliki harapan dan menjadi pasif hanya menunggu apa yang lewat di depan kita. Sungguh hidup yang membosankan. Makanya, seberapa berat tantangan (baca : pain) yang harus aku temui disini, semoga tidak menyurutkan langkahku untuk terus melangkah maju sampai akhirnya aku bisa menyelesaikan apa yang sudah aku mulai. Selalu aku mengingatkan diriku sendiri, tentang berapa beruntungnya aku bisa sekolah tanpa harus memikirkan biaya atau masalah financial lainnya. Juga, selalu aku berterima kasih kepada keluarga yang telah merelakan aku untuk tidak bisa hadir ditengah2 mereka, terutama di momen2 penting keluarga serta dukungan yang telah diberikan kepada ku, kepada semua teman2, hmm… I miss you… very much… Satu hal yang baru aku sadari, bahwa selain keluarga, ternyata teman2 ku benar2 mencintai dan menyayangiku. Walaupun jarak begitu lebar membentang, tapi kalian tetap memberikan segala bentuk perhatian, ahh.. tau kah kalian, that I always can’t help my tears from falling every time you send me sms. Perhatian2 kalian sangat berarti buat ku, dan bisa membuatku  kembali semangat dalam menjalani hari2 ku disini. Karena aku tau, aku punya banyak orang yang mencintai dan menyayangiku dengan amat sangat teramat tulus, tanpa pamrih atau menginginkan sesuatu dari diriku.

Keluarga dan teman2 ku, you remain my power and my pleasure…

Leave a response

Your response:

Categories